Narasiumat.com - Merdeka...!!! Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) sebagai sebuah organisasi kader dan politik yang bergerak dengan prinsip Marhaenisme sebagai dasar perjuangan tentu memiliki tanggung jawab besar dalam menyongsong kehidupan bangsa dan negara. Oleh karena itu, untuk senantiasa memastikan eksistensi GMNI dalam peran kebangsaan dan kenegaraan untuk ke depannya, keberlanjutan dan keberhasilan regenerasi kepemimpinan organisasi harus terus dilakukan. Maka dari itu, DPC GMNI Purwokerto, pada tanggal 23, 26, dan 27 Desember 2023 menggelar agenda Konferensi Cabang yang dilaksanakan di Balai Pendidikan dan Pelatihan Kabupaten Banyumas, Kecamatan Baturraden, Kabupaten Banyumas.
Melalui mekanisme Konferensi Cabang tersebut, terdapat keputusan-keputusan strategis organisasi yang diputuskan, yang masing-masing tertuang dalam sidang Komisi Politik, Komisi Organisasi, dan Komisi Kaderisasi. Amanat Konfercab diambil melalui Sidang Pleno III, yang tertuang pada sidang-sidang komisi yang tersebut di atas. Peserta sidang terdiri dari 3 (tiga) komisariat definitif yang terdapat pada wilayah hukum GMNI DPC Purwokerto, yaitu DPK GMNI Hukum Unwiku, DPK GMNI Fisip Unsoed, dan DPK GMNI UNWIKU.
Dalam sidang Komisi Politik, peserta sidang sepakat membagi paradigma politik organisasi menjadi 2 (dua) hal, yakni konsep politik internal organisasi dan eksternal organisasi. Dalam kesepakatan yang muncul sebagai rekomendasi dari Komisi Politik, peserta sidang bersepakat untuk mempertimbangkan ulang situasi politik organisasi yang selama ini tetap berada dalam status quo, yang mana hal tersebut dinilai tidak berdampak baik terhadap perkembangan organisasi, sehingga terdapat kesepakatan untuk membangun ulang komunikasi dengan DPC, DPD, bahkan DPP yang selama ini seolah ditutup akibat dari dualisme yang berada pada tingkatan DPP GMNI. Dalam sidang Komisi Politik, pertimbangan terbesar yang muncul adalah mengenai penataan ulang komunikasi baik kepada anggota aktif hingga alumni GMNI yang dinilai dapat memberikan sumbangsih lebih terhadap perkembangan organisasi ke depannya. Ujar, Resi Bumi, Ketua Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Purwokerto, dalam rilis yang diterima media Jumat, (12/01/2024).
Dalam sidang Komisi Organisasi, yang berkaitan erat dengan keputusan structural internal organisasi, peserta sidang bersepakat untuk menata ulang segala hal yang berkaitan dengan kebutuhan organisasi, seperti atribut organisasi, kebutuhan literatur organisasi guna menunjang kaderisasi, pengelolaan media sosial untuk memasifkan eksistensi GMNI sebagi organisasi kepada khalayak publik, pengadaan sekretariat cabang, serta internalisasi organisasi guna menata ulang keharmonisan DPC GMNI Purwokerto. Keputusan berikutnya, adalah membuat database organisasi yang setidaknya mecakup mengenai data anggota dan kader, data alumni, data inventarisasi buku bacaan, serta rekomendasi tahapan bacaan bagi anggota dan kader baru. Jelas Resi
Lebih lanjut, ia (resi) dalam rilisnya menjelaskan bahwasanya, dalam sidang Komisi Kaderisasi tidak terlalu banyak yang disepakati dalam berlangsungnya persidangan, hal tersebut terjadi lantaran peserta sidang telah memahami bahwa duduk permasalahan dari agenda kaderisasi adalah karena lemahnya fungsi struktur organisasi pada tingkatan cabang maupun komisariat, sehingga peserta sidang hanya memunculkan amanat sederhana yakni bahwa DPC harus mengadakan diskusi rutin setidaknya dalam 12 kali dalam satu periode, serta pembentukan silabus kaderisasi yang sesuai dengan nature dan culture yang ada di DPC GMNI Purwokerto. Forum bersepakat, bahwa silabus tersebut harus membuat DPC GMNI Purwokerto menjadi organisasi yang inklusif serta tidak selalu berpatokan terhadap doktrin-dokrin lama.
Kemudian, Pengembangan silabus juga berkaitan dengan upaya DPC GMNI Purwokerto untuk selalu update terhadap permasalahan zaman yang sifatnya kontemporer beserta solusi yang harus melandasinya. Berikutnya, adalah melakukan pendataan ulang terhadap anggota ataupun kader, sesuai dengan jenjang pendidikan organisasi. Keputusan strategis lain yang diambil dari sidang Komisi Kaderisasi adalah amanat untuk menyelenggarakan agenda Kaderisasi Tingkat Dasar (KTD) 1 kali dalam satu periode kepengurusan, serta Pekan Penerimaan Anggota Baru (PPAB) Akbar setidaknya 2 kali dalam satu periode kepengurusan. Keputusan-keputusan yang tersebut di atas diambil guna memastikan pengembangan kualitas juga kuantitas struktur internal DPC GMNI Purwokerto.
Selain itu, Sekretaris DPC GMNI Purwokerto, Yudananto Ramadan Saputro, juga menyampaikan bahwa, mengenai Sidang Pleno IV. Agenda utama pada sidang ini yakni pemilihan Ketua dan Sekretaris Cabang DPC GMNI Purwokerto. Peserta sidang bersepakat secara aklamasi untuk menunjuk dan memberikan amanat kepada Bung Resi Bumi, S.H. dari DPK Hukum UNWIKU sebagai Ketua Cabang dan Bung Yudananto Ramadan S., S.IP. dari komisariat FISIP UNSOED sebagai Sekretaris Cabang DPC GMNI Purwokerto.
Dalam pemaparan visi dan misinya, Bung Resi selaku ketua DPC GMNI Purwokerto terpilih menyampaikan pandangannya terkait desain organisasi ke depannya yang musti berkembang secara inklusif. Pada argumentasinya, ia berujar bahwa ”GMNI haruslah merubah paradigma berfikirnya ke arah yang lebih terbuka, GMNI haruslah menjadi organisasi yang inklusif serta tidak tertutup terhadap perkembangan zaman. Mengapa demikian? Karena GMNI selama ini seakan menjadi organisasi yang sifatnya ekslusif dan selalu menutup diri terhadap perkembangan zaman. Sehingga hanya mempu menciptakan koboy-koboy kampus baru yang selalu mempertahakan dokrin lama serta tidak adaptif dengan perkembangan zaman”.
Berikutnya, Sekretaris Cabang terpilih, yaitu Bung Yuda menyampaikan pandangannya mengenai pentingnya internalisasi di dalam struktur internal DPC GMNI Purwokerto. Jika Bung Resi menekankan pentingnya sikap keorganisasian DPC GMNI Purwokerto dipandang dari perspektif eksternal harus bergerak secara inklusif, maka Bung Yuda melengkapi dengan argumen soal pentingnya pembangunan internal badan organisasi, Bung Yuda menyebut ini sebagai gagasan ”internalisasi”. Menurutnya, internalisasi merupakan suatu proses penghayatan, pendalaman, dan penguasaan secara mendalam nilai-nilai keorganisasian berdasarkan nature dan culture organisasi yang mampu memperkuat pijakan para pengurus dan anggota dalam menjalankan roda organisasi.
Dengan internalisasi, maka tiap komponen di dalam organisasi akan mampu memastikan agenda-agenda keorganisasian dapat berjalan secara harmonis, berkesinambungan, dan berkelanjutan, hal ini dikarenakan fokus dalam agenda internalisasi adalah membangun ikatan dan kesamaan perasaan di antara para warga organisasi. Melalui internalisasi, maka diharapkan kepengurusan baru yang terpilih dapat meninggalkan warisan berupa pijakan dasar yang kokoh bagi DPC GMNI Purwokerto untuk ke depannya.
Sidang pleno diakhiri dengan penetapan tim formatur yang nantinya akan memberikan rekomendasi kader di wilayah hukumnya untuk menjadi pengurus cabang di bawah struktur kepengurusan GMNI DPC Purwokerto. Nama-nama anggota tim formatur yang terpilih adalah Bung Leo Adlulisroi dari DPK GMNI Hukum Unwiku, Bung Rafi Aditiya Pangestu dari DPK GMNI UNWIKU, serta Bung Akhmal Givari dari DPK GMNI FISIP UNSOED. Jelas Yudananto
Terakhir, rangkaian agenda Konferensi Cabang DPC GMNI Purwokerto kali ini ditutup dengan sesi foto bersama. Dalam kondisi suka cita dan kegembiraan, baik oleh peserta maupun panitia Konfercab memiliki anggapan yang sama seperti apa yang di sampaikan oleh Ketua Panitia Bung Ahmad Zulfihariri, bahwa ”segala hal yang berkaitan dengan pengambilan keputusan dalam setiap persidangan tidaklah harus selalu dilalui dalam situasi yang menegangkan, namun ternyata juga bisa di tempuh melalui cara yang santai dan mengembirakan serta penuh dengan suka cita dalam kasih”. Tutupnya.
GMNI Jaya!!!
Marhaen Menang!!!