Dalam aksi tersebut, PAMI membawa sejumlah tuntutan diantaranya adalah menolak wacana digulirkannya hak angket kecurangan pemilu di DPR serta menolak ajakan serta provokasi yang berkaitan dengan pemakzulan Presiden Joko widodo.
"Kami mahasiswa Indonesia yang tergabung dalam PAMI mengecam keras serta menolak wacana hak angket dugaan kecurangan Pemilu di DPR karena hal tersebut jelas keliru dan inkonstitusional", kata Rafli Maulana selaku Kordinator Nasional PAMI di depan Gedung DPR/MPR RI, Jakarta Pusat, Jumat, 1/3/2024.
Selanjutnya PAMI juga berpandangan wacana hak angket di DPR dapat memantik ketegangan di tengah masyarakat dan wacana tersebut juga dinilai hanya mengedepankan kepentingan elektoral semata.
"Kita ketahui bersama kawan - kawan, pasca selesainya pemilu ini yang diinginkan rakyat adalah para elite politik menghormati hasil pemilu sebagai kehendak rakyat, lalu terwujudnya kondisi Bangsa yang aman, damai dan sejuk", tegas Rafli.
Terakhir PAMI mengingatkan bahwa segala hal yang timbul berkaitan dengan proses dan hasil pemilu 2024 seharusnya dibawa ke Bawaslu dan Mahkamah Konstitusi/MK sebagai lembaga yang mempunyai wewenang serta diamanatkan oleh Undang - Undang untuk menyelesaikan hal tersebut.
"Hak Angket di DPR itu keliru, karena seharusnya segala hal yang berkaitan tahapan dan hasil Pemilu 2024 dibawa ke Bawaslu dan MK sesuai amanat Undang - Undang", pungkas Rafli.
Dari pantauan awak media PAMI membawa sejumlah seruan dan tuntutan dalam aksinya yakni:
1. Menolak wacana digulirkannya Hak Angket di DPR RI
2. Menolak segala bentuk ajakan dan provokasi yang berkaitan dengan pemakzulan Presiden Jokowi
3. Mendorong serta mendukung terwujudnya kondisi yang aman, damai dan sejuk pasca Pemilu 2024
4. Mendorong serta mengajak seluruh komponen masyarakat untuk menjaga dan mempererat persatuan pasca Pemilu 2024
5. Mendorong para elite politik untuk ikut serta mewujudkan kedamaian dan kesejukan pasca Pemilu 2024
6. Mengajak seluruh masyarakat untuk menghormati hasil Pemilu 2024
7. Mengecam oknum - oknum politik yang ingin memecah belah persatuan dan kesatuan Bangsa