Foto : Irfndi Fesanlau Ketua PP SBT Dok/Ist |
Narasiumat.com - Menjelang Pemilihan Bupati Seram Bagian Timur (SBT) 2024, muncul seruan penting dari Ketua Perhimpunan Pelajar (PP) SBT Jabodetabek, Irfandi Fesanlau, yang meminta masyarakat untuk lebih teliti dalam memilih calon pemimpin. Pernyataan ini menjadi angin segar di tengah maraknya politik transaksional dan janji-janji manis yang sering muncul di setiap kontestasi politik.
Mengapa rekam jejak calon bupati begitu penting? Dalam proses demokrasi yang sehat, integritas dan kapasitas seorang calon pemimpin harus menjadi perhatian utama. Irfandi menekankan pentingnya evaluasi mendalam terhadap pengalaman, prestasi, dan visi setiap kandidat. Ini bukan hanya soal memilih siapa yang paling populer, tetapi siapa yang benar-benar memiliki kapasitas untuk membawa perubahan nyata bagi masyarakat SBT. Ujar Irfandi kepada wartawan, di Kedai Sekoci, bilangan Jakarta Pusat, Kamis, (17/10/2024).
Rekam jejak calon dapat memberikan gambaran jelas tentang bagaimana seorang kandidat menghadapi masalah di masa lalu, baik dalam urusan pribadi maupun profesional. Apakah mereka pernah terlibat dalam kasus korupsi? Bagaimana mereka mengelola posisi yang pernah dipegang? Dan, yang tak kalah penting, bagaimana sikap mereka terhadap rakyat selama ini? Semua hal ini bisa menjadi indikator penting kualitas kepemimpinan yang ditawarkan.
Irfandi juga mengingatkan bahwa di era digital seperti sekarang, informasi mengenai para calon relatif mudah diakses. Masyarakat bisa mencari tahu riwayat kerja, latar belakang pendidikan, hingga hubungan mereka dengan berbagai kelompok politik atau ekonomi. Dengan demikian, pemilih tak lagi bisa hanya bergantung pada janji-janji manis yang mungkin tidak akan terwujud setelah mereka terpilih.
Harapannya, masyarakat SBT bisa memilih dengan cerdas dan bijaksana. Pemimpin yang baik tidak hanya dilihat dari retorika atau strategi kampanye, tetapi dari rekam jejak panjang yang menunjukkan komitmen mereka terhadap pelayanan publik. Jika pemilih mengabaikan rekam jejak calon dan hanya terfokus pada popularitas atau kepentingan jangka pendek, maka risiko memilih pemimpin yang tidak kompeten atau bahkan bermasalah semakin besar.
Dalam kesimpulannya, seruan Irfandi Fesanlau ini menjadi pengingat kuat bahwa kualitas demokrasi terletak pada kecerdasan para pemilihnya. Memeriksa rekam jejak calon bukan hanya hak, tetapi kewajiban setiap warga negara yang menginginkan masa depan lebih baik bagi daerahnya. Pilihan kita hari ini akan menentukan arah SBT di tahun-tahun mendatang, dan masyarakat harus memastikan bahwa pilihan tersebut didasarkan pada pertimbangan yang matang dan informasi yang akurat.