Narasiumat.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengaku mengalami kerugian, dimana dalam hal ini adalah waktu yang terbuang sia-dia di awal-awal kepemimpinannya sebagai Presiden RI.
Hal tersebut, kata dia, disebabkan oleh transisi pemerintahan, dari kepemimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) kepada dirinya yang tidak berjalan mulus
“Saya 2014 butuh waktu 1-1,5 tahun untuk mengkonsolidasi. Artinya 1 – 1,5 tahun waktu kita hilang,” kata Jokowi saat memberikan sambutan di acara pembukaan BNI Investor Summit 2024 di Jakarta, Selasa (8/10).
Hal itu berbeda dengan masa transisi pemerintahan kali ini, yang mana transisi kepemimpinan dari dirinya menuju Presiden Terpilih Prabowo Subianto dapat berjalan dengan baik dan mulus.
“Saya senang sejak beliau (Prabowo Subianto) terpilih sebagai presiden terpilih, persiapan menuju ke pelantikan betul-betul (mulus). Secara rencana kerja program dan lain-lain transisinya berjalan dengan baik,” kata Jokowi.
Jokowi mengatakan bahwa sejak ditetapkan sebagai Presiden Terpilih, Prabowo selalu hadir dalam setiap rapat terbatas (ratas) bahkan rapat paripurna, setelah resmi menjadi Presiden Terpilih dalam Pilpres 2024.
Sehingga menurutnya, konsolidasi yang sudah terjalin antara Prabowo dengan jajaran menteri di pemerintahannya saat ini menjadi modal awal, agar jalan pemerintahan bisa langsung dimulai sejak Prabowo dilantik.
“Karena itu saya sangat senang sekali proses transisi kepemerintahan ini. Kita harapkan yang tinggal 12 hari berjalan dengan baik dan berjalan dengan mulus,” ujar Jokowi.
Dia pun menekankan, bahwa transisi pemerintahan yang mulus menjadi hal yang penting untuk menjaga optimisme dan stabilitas, baik itu dari sisi politik maupun ekonomi.
Sumber : Holopis.com