Terkini Lainnya

Kemenag dan UICI Jajaki Kerja Sama Perluas Akses Pendidikan Digital bagi Lulusan Pesantren

El Vandii
Kamis, 14 November 2024, November 14, 2024 WIB Last Updated 2024-11-14T11:27:02Z

Sumber Foto : Kementerian Agama

Narasiumat.com - Wakil Menteri Agama (Wamenag), Romo Muhammad Syafi’i, menerima kunjungan delegasi dari Universitas Insan Cita Indonesia (UICI) di Kantor Kementerian Agama (Kemenag), Jakarta, pada Rabu (13/11/2024). Pertemuan tersebut menjadi ajang diskusi mengenai peluang kerja sama untuk membuka akses pendidikan yang lebih luas bagi para lulusan pesantren.


Dalam sambutannya, Wamenag menyampaikan bahwa pihaknya tengah berupaya memberikan rekognisi yang lebih baik bagi lulusan pesantren. “Kami sedang melakukan upaya rekognisi untuk para lulusan pesantren agar dapat diterima di berbagai sektor pendidikan dan lapangan kerja. Selain itu, kami juga menyediakan beasiswa santri dan mendukung pendidikan di Ma'had Aly yang saat ini masih menghadapi tantangan dalam penyetaraan dengan universitas formal,” jelasnya.


Wakil Rektor UICI, Lely Pelitasari Soebekty, menegaskan bahwa UICI merupakan kampus digital pertama di Indonesia, yang memiliki visi untuk memperluas akses pendidikan bagi para santri dan pengasuh pesantren yang tidak dapat hadir secara fisik di kampus. “Kami memiliki banyak mahasiswa berlatar belakang santri dan pengasuh pesantren yang membutuhkan fleksibilitas pendidikan digital. UICI hadir untuk memenuhi kebutuhan mereka,” ungkapnya.


Dalam diskusi tersebut, Lely juga menyampaikan bahwa UICI menawarkan program studi Teknik Industri Pertanian, yang saat ini jumlah mahasiswanya masih sedikit dibandingkan jurusan lain. Oleh karena itu, UICI memberikan beasiswa khusus bagi anak petani, nelayan, dan buruh guna meningkatkan minat mereka untuk melanjutkan pendidikan.


Menanggapi hal ini, Wamenag menyatakan bahwa dukungan UICI terhadap sektor pertanian sangat sejalan dengan kebijakan pemerintah. Namun, ia juga mencatat tantangan akses teknologi di kalangan anak-anak petani dan nelayan. “Kita melihat banyak anak petani dan nelayan yang kesulitan dalam akses ke komputer. Maka, sebelum beasiswa diberikan, pelatihan penggunaan sistem pembelajaran berbasis teknologi sangat diperlukan agar pembelajaran dapat berjalan efektif,” tambahnya.


Lebih lanjut, Wamenag menyambut baik langkah UICI dalam memberikan akses pendidikan bagi santri yang tersebar hingga ke pelosok negeri. Ia juga mengusulkan adanya sosialisasi yang lebih luas tentang pendidikan digital ini, khususnya bagi masyarakat di daerah terpencil. “Kami siap membantu sosialisasi ke daerah agar informasi pendidikan jarak jauh dapat menjangkau lebih banyak kalangan. Karena ini program Kemenag, kami berharap prioritasnya tetap pada anak-anak pesantren,” ujarnya.


Selain kerja sama potensial dengan UICI, Kemenag juga mengembangkan Cyber Islamic University (CIU) dan Universitas Islam Negeri Siber Syekhnurjati Cirebon (UIN SSC). Program pendidikan berbasis Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) ini dimulai pada 2021 dan telah berkembang menjadi enam program studi dengan total 4.200 mahasiswa pada 2024. Kehadiran CIU dan program digital seperti UICI diharapkan semakin memperkuat pemerataan akses pendidikan bagi semua kalangan, termasuk santri.


Dengan inisiatif-inisiatif tersebut, Kemenag dan UICI terus berupaya agar lulusan pesantren dapat memperoleh akses pendidikan tinggi yang setara serta menjawab tantangan pendidikan digital di Indonesia.



Komentar

Tampilkan

  • Kemenag dan UICI Jajaki Kerja Sama Perluas Akses Pendidikan Digital bagi Lulusan Pesantren
  • 0

Terkini

Sport