Sumber Foto : Kementerian Perekonomian
Narasiumat.com - Malaysia, menjadi tuan rumah perhelatan penting pada Rabu (16/10), yakni Pertemuan Pejabat Senior BIMP-EAGA dan China ke-15. Delegasi Indonesia dipimpin oleh Asisten Deputi Kerja Sama Ekonomi Regional dan Subregional, Netty Muharni, yang mewakili Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian.
Pertemuan ini merupakan bagian dari implementasi "Plan of Action of BIMP-EAGA China Cooperation" (PoA BECC) 2020–2025, sebuah rencana strategis kerja sama antara BIMP-EAGA dan China. Diskusi para pejabat senior berfokus pada sejumlah agenda penting, termasuk penguatan sektor prioritas, pengembangan sumber daya manusia, dukungan China terhadap proyek infrastruktur, serta persiapan perayaan 20 tahun kemitraan pembangunan antara kedua pihak.
Usulan Strategis untuk Ekonomi Biru dan Konektivitas
Dalam forum tersebut, Netty Muharni mengusulkan penyesuaian PoA BECC dengan pengembangan ekonomi biru dan koridor ekonomi BIMP-EAGA. Strategi ini diyakini dapat mendorong konektivitas, memperluas perdagangan, dan meningkatkan investasi di kawasan.
“BIMP-EAGA memiliki kekayaan luar biasa pada sumber daya alam, produk pertanian, perikanan, energi terbarukan, serta pariwisata. Ditambah lokasinya yang strategis di jalur perdagangan dunia, potensi ini dapat dimanfaatkan untuk membangun hubungan bisnis yang lebih kokoh antara BIMP-EAGA dan China,” ujar Netty.
Fokus pada Peningkatan SDM dan Teknologi Hijau
Indonesia menyoroti pentingnya penyelarasan pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) dengan dinamika kebutuhan subkawasan. Program pelatihan yang difokuskan pada ekonomi digital, teknologi hijau, dan ekonomi biru diharapkan dapat menjawab tantangan masa depan sekaligus meningkatkan daya saing kawasan.
Selain itu, Indonesia mengusulkan penyelenggaraan forum infrastruktur tahunan yang melibatkan pelaku usaha. Forum ini diharapkan menjadi platform untuk menjembatani peluang bisnis, menarik investasi, dan memperkuat kerja sama ekonomi subregional.
Momentum Evaluasi 20 Tahun Kemitraan
Sebagai salah satu agenda utama, pertemuan ini juga membahas rencana perayaan 20 tahun kerja sama BIMP-EAGA dan China pada 2025. “Perayaan ini adalah momen penting untuk mengevaluasi capaian yang telah diraih dan menyusun strategi baru untuk kemitraan yang lebih kuat di masa depan,” tambah Netty.
Partisipasi Multilateral
Forum ini dipimpin oleh Rodrigo Giducos dari Mindanao Development Authority Filipina, bersama Sun Shuqiang, Minister Counsellor Kedutaan Besar China di Kuala Lumpur. Hadir pula perwakilan dari Malaysia, Brunei Darussalam, BIMP-FC, dan BEBC, yang menegaskan komitmen bersama dalam memperkuat kemitraan strategis.
Dengan potensi besar yang dimiliki kawasan, kolaborasi antara BIMP-EAGA dan China diharapkan mampu menciptakan dampak positif bagi pembangunan ekonomi subregional yang inklusif dan berkelanjutan.